merdeka belajar | merdeka mengajar

Kebijakan PTM di Masa Pandemi

Pemerintah Kabupaten Tangerang mengambil kebijakan pembelajaran di masa pandemi. Silakan baca selengkapnya!

E-Learning

Perkembangan e-learning yang relatif masih baru, definisi dan implementasi sistem e-learning sangatlah bervariasi dan belum ada standard yang baku.

Sekolah Model | Pelatihan Jibas SMP Negeri 1 Jayanti

Salah satu kegiatan sekolah model di SMP Negeri 1 Jayanti adalah pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan administrasi sekolah, pembelajaran, perpustakaan keuangan, evaluasi kehadiran dan lain-lain.

Inovasi | SIUNGU.ID Juara 2 Lomba Kanvas Gemilang Tingkat OPD

SIUNGU.ID Juara 2 Lomba Kanvas Gemilang Tingkat OPD Kabupaten Tangerang

Teknik Pembelajaran Bahasa Indonesia

Setelah membaca utuh model teks eksemplum, siswa merangkai ulang susunan teks yang sudah dipotong-potong oleh guru.

Platform Merdeka Mengajar telah Resmi Diluncurkan oleh Kemendikbudristek

Platform Merdeka Mengajar telah resmi diluncurkan oleh Kemendikbudristek pada Merdeka Belajar episode Kelima Belas.

Video 1 | Pengenalan Akun Belajar

Platform Merdeka Mengajar telah resmi diluncurkan oleh Kemendikbudristek pada Merdeka Belajar episode Kelima Belas.

28 Agustus 2023

Setelah mempelajari materi ini, praktik manajemen kelas seperti apa yang ingin Anda rubah untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas?

 

Setelah mempelajari materi ini, praktik manajemen kelas seperti apa yang ingin Anda rubah untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas?

 Setelah mempelajari materi ini, ada beberapa praktik manajemen kelas yang dapat Anda pertimbangkan untuk ditingkatkan guna memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas:

  1. Pembangunan Hubungan yang Positif: Fokus pada pembangunan hubungan positif dengan murid. Lebih banyak waktu dan perhatian dapat diberikan untuk berinteraksi dengan mereka di luar materi pelajaran, memahami minat mereka, dan mengakui pencapaian mereka.

  2. Instruksi yang Lebih Interaktif: Cobalah menerapkan metode pembelajaran yang lebih interaktif, seperti diskusi kelompok, simulasi, permainan peran, dan percobaan langsung. Ini dapat meningkatkan partisipasi dan keterlibatan murid.

  3. Penekanan pada Keterlibatan Aktif: Dorong murid untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Ajak mereka bertanya, berbagi pendapat, dan memecahkan masalah dalam kelas.

  4. Variasi dalam Penilaian: Gunakan beragam bentuk penilaian, seperti proyek, presentasi, diskusi, dan portofolio, untuk mengukur pemahaman dan keterampilan murid dari berbagai sudut pandang.

  5. Kolaborasi dalam Penentuan Aturan Kelas: Libatkan murid dalam pembentukan aturan kelas. Ini memberi mereka tanggung jawab dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang sesuai dan mendukung.

  6. Penerapan Sistem Reward yang Memotivasi: Desain sistem penghargaan yang merangsang semangat dan motivasi belajar murid. Fokuskan pada penghargaan yang mendorong pencapaian dan kerja keras.

  7. Komitmen terhadap Keadilan: Pastikan keadilan dalam memperlakukan semua murid. Bekerja keras untuk menghindari favoritisme dan memastikan setiap murid merasa dihargai.

  8. Fleksibilitas dalam Pengaturan Kelas: Berikan ruang bagi fleksibilitas dalam jadwal dan pengaturan fisik kelas. Ini dapat mengakomodasi berbagai jenis pembelajaran dan gaya belajar.

  9. Penggunaan Isyarat Khusus: Pertimbangkan untuk menggunakan isyarat khusus atau kode di kelas sebagai cara efektif untuk memberikan instruksi atau mengelola kelas tanpa mengganggu alur pembelajaran.

  10. Pembinaan Pribadi: Luangkan waktu untuk berbicara secara pribadi dengan murid yang mengalami kesulitan atau tantangan tertentu. Berikan dukungan ekstra dan bimbingan yang diperlukan.

  11. Refleksi dan Perbaikan Berkelanjutan: Lakukan refleksi rutin tentang apa yang telah bekerja dan apa yang perlu ditingkatkan. Berkolaborasi dengan rekan guru untuk berbagi pengalaman dan ide.

  12. Komunikasi Terbuka dengan Orang Tua: Jalin komunikasi yang terbuka dengan orang tua tentang perkembangan akademik dan perilaku anak-anak. Dengan mendapatkan dukungan dari orang tua, pengelolaan kelas dapat menjadi lebih efektif.

Perubahan dalam praktik manajemen kelas harus disesuaikan dengan karakteristik unik kelas Anda dan lingkungan sekolah. Pendekatan yang inklusif, responsif, dan melibatkan murid dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan pengembangan mereka.

Share:

Setelah mempelajari materi ini, strategi yang akan saya lakukan untuk menyelaraskan kebutuhan murid dengan tujuan pembelajaran adalah...

 

Setelah mempelajari materi ini, strategi yang akan saya lakukan untuk menyelaraskan kebutuhan murid dengan tujuan pembelajaran adalah...

Setelah mempelajari materi ini, strategi yang dapat Anda lakukan untuk menyelaraskan kebutuhan murid dengan tujuan pembelajaran adalah:

  1. Penilaian Awal yang Mendalam: Lakukan penilaian awal yang komprehensif untuk mengidentifikasi tingkat pemahaman, kemampuan, dan gaya belajar masing-masing murid. Ini akan membantu Anda memahami kebutuhan dan titik awal mereka.

  2. Diferensiasi Instruksi: Desain dan penyampaian instruksi yang beragam untuk memenuhi kebutuhan berbeda di kelas. Sediakan pilihan aktivitas dengan tingkat kesulitan yang bervariasi dan sumber daya tambahan untuk mendukung murid yang memerlukan bantuan lebih.

  3. Pembelajaran Kolaboratif: Fasilitasi kerja kelompok atau kolaboratif di mana murid dapat belajar satu sama lain. Ini memungkinkan murid yang memiliki pemahaman lebih baik membantu yang lain, sambil mengasah keterampilan sosial.

  4. Pembelajaran Berbasis Proyek: Gunakan proyek-proyek pembelajaran berbasis tugas atau penelitian yang dapat disesuaikan dengan minat dan tingkat kemampuan masing-masing murid. Hal ini memungkinkan mereka untuk menggali topik dengan lebih dalam dan kreatif.

  5. Pemberian Umpan Balik yang Diferensiasi: Berikan umpan balik yang tepat dan berbeda untuk setiap murid. Fokus pada penguatan positif dan saran yang sesuai dengan kebutuhan mereka untuk memperbaiki pemahaman dan kinerja.

  6. Penggunaan Teknologi Pendidikan: Manfaatkan teknologi untuk menyediakan sumber daya tambahan, video pembelajaran, atau aplikasi edukatif yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan murid.

  7. Kegiatan Pendukung: Atur kegiatan bantu belajar di luar jam pelajaran, seperti bimbingan atau kelas tambahan, bagi murid yang memerlukan perhatian ekstra.

  8. Komitmen terhadap Kemajuan Individual: Buat rencana pengembangan individual untuk murid yang mengalami kesulitan. Tetapkan tujuan yang dapat diukur dan bantu mereka mencapainya secara bertahap.

  9. Revisi dan Penyesuaian Rutin: Lakukan peninjauan dan penyesuaian rutin terhadap rencana pembelajaran dan instruksi Anda berdasarkan perkembangan murid. Ini memastikan bahwa Anda tetap responsif terhadap kebutuhan mereka.

  10. Refleksi Kolaboratif: Diskusikan dengan rekan guru tentang strategi yang efektif dalam menyelaraskan kebutuhan murid dengan tujuan pembelajaran. Berbagi pengalaman dan ide dapat membantu meningkatkan pendekatan Anda.

  11. Komunikasi dengan Orang Tua/Wali: Libatkan orang tua dalam proses pembelajaran. Berbagi informasi tentang perkembangan anak dan menggali wawasan dari orang tua tentang kebutuhan khusus anak.

  12. Pemberian Pujian dan Penghargaan: Berikan pujian dan penghargaan kepada murid untuk usaha dan prestasi mereka. Ini dapat meningkatkan motivasi mereka untuk terus belajar.

Ingatlah bahwa setiap murid unik dan memiliki kebutuhan yang berbeda. Menggunakan pendekatan beragam dan responsif akan membantu Anda menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan efektif bagi semua murid. 

Share:

Untuk mengidentifikasi kebutuhan kognitif murid, strategi apa yang ingin Anda lakukan?

 

Untuk mengidentifikasi kebutuhan kognitif murid, strategi apa yang ingin Anda lakukan?

 Untuk mengidentifikasi kebutuhan kognitif murid, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Observasi dan Pengamatan: Amati perilaku, interaksi, dan respon kognitif murid selama proses belajar dan aktivitas kelas. Catat apakah mereka lebih responsif terhadap materi tertentu, bagaimana cara mereka menyelesaikan tugas, dan apakah mereka menunjukkan minat khusus pada topik tertentu.

  2. Penilaian Awal: Berikan tes atau tugas yang dirancang untuk mengukur pemahaman dan pengetahuan awal murid tentang materi yang akan dipelajari. Penilaian ini akan membantu Anda memahami tingkat pengetahuan awal mereka dan mempersiapkan pengajaran sesuai dengan tingkat pemahaman mereka.

  3. Pemantauan Berkelanjutan: Pantau perkembangan kognitif murid secara berkala dengan menggunakan evaluasi formatif, seperti kuis, tugas ringan, atau diskusi kelas. Hal ini akan membantu Anda mengidentifikasi area di mana mereka mungkin mengalami kesulitan dan memerlukan bantuan lebih lanjut.

  4. Pengamatan Individual: Lakukan interaksi satu-satu dengan murid untuk mendapatkan wawasan lebih dalam tentang gaya belajar, minat, dan kebutuhan kognitif mereka. Ajukan pertanyaan terbuka dan dengarkan tanggapan mereka dengan cermat.

  5. Analisis Kinerja: Tinjau hasil tugas dan ujian mereka untuk mengidentifikasi pola atau tren dalam pemahaman mereka. Identifikasi apakah ada konsep tertentu yang sulit dipahami oleh sebagian besar murid.

  6. Konsultasi dengan Rekan Guru: Diskusikan pengamatan dan temuan Anda dengan rekan guru yang juga mengajar murid tersebut. Berbagi informasi dapat membantu Anda mendapatkan sudut pandang tambahan dan ide untuk mengatasi tantangan kognitif yang mungkin dihadapi murid.

  7. Penggunaan Teknologi: Beberapa alat dan platform teknologi pendidikan menyediakan analisis data yang dapat membantu Anda melacak kemajuan kognitif murid. Anda dapat menggunakan data ini untuk mengidentifikasi pola dan memberikan respons yang sesuai.

  8. Komunikasi dengan Orang Tua/Wali: Melibatkan orang tua atau wali murid dalam pemantauan kognitif dapat memberikan wawasan tambahan tentang kebutuhan dan potensi anak. Mereka juga dapat memberikan informasi tentang perilaku belajar dan perubahan yang mungkin terjadi di luar lingkungan sekolah.

  9. Penyesuaian Pengajaran: Berdasarkan temuan dari langkah-langkah di atas, rancang strategi pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan kognitif masing-masing murid. Ini dapat mencakup penggunaan berbagai metode pengajaran, materi tambahan, atau pendekatan individual.

  10. Evaluasi Berkelanjutan: Teruslah memantau perkembangan kognitif murid dan perbarui strategi pengajaran Anda sesuai dengan perubahan kebutuhan mereka.

Ingatlah bahwa setiap murid unik, jadi kombinasikan pendekatan di atas untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang kebutuhan kognitif mereka.

Share:

Setelah mempelajari materi ini, strategi yang akan saya lakukan untuk menyelaraskan kebutuhan murid dengan tujuan pembelajaran adalah...

 

Setelah mempelajari materi ini, strategi yang akan saya lakukan untuk menyelaraskan kebutuhan murid dengan tujuan pembelajaran adalah...

Tentu, berikut adalah beberapa strategi yang dapat Anda lakukan untuk menyelaraskan kebutuhan murid dengan tujuan pembelajaran:

  1. Pengajaran Berbasis Diferensiasi: Sesuaikan metode pengajaran, materi, dan penilaian sesuai dengan gaya belajar, tingkat kemampuan, dan minat masing-masing murid. Ini akan membantu memastikan bahwa setiap murid mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

  2. Grup Belajar yang Beragam: Bentuk kelompok belajar dengan campuran murid yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Ini dapat memungkinkan kolaborasi dan pembelajaran saling membantu antara murid yang lebih mampu dan mereka yang membutuhkan dukungan ekstra.

  3. Pemberian Umpan Balik Berfokus pada Peningkatan: Berikan umpan balik yang konstruktif dan spesifik kepada murid, dengan menekankan pada langkah-langkah yang dapat mereka ambil untuk memperbaiki pemahaman dan kinerja mereka. Dorong mereka untuk terus berusaha meningkatkan.

  4. Materi yang Relevan dan Menarik: Pilih materi pembelajaran yang relevan dengan kehidupan sehari-hari murid. Materi yang menarik dan relevan dapat meningkatkan minat mereka dan membantu mereka menghubungkan pembelajaran dengan pengalaman pribadi.

  5. Pilihan dan Otonomi: Beri murid beberapa pilihan dalam cara mereka mengeksplorasi dan menunjukkan pemahaman mereka terhadap materi. Ini memberi mereka rasa otonomi dan kontrol atas pembelajaran mereka.

  6. Bantuan Tambahan: Siapkan sumber daya tambahan, seperti materi bacaan, video, atau aktivitas ekstra, bagi murid yang memerlukan lebih banyak penjelasan atau tantangan tambahan.

  7. Diskusi Terbuka dan Kolaboratif: Fasilitasi diskusi kelas yang terbuka dan kolaboratif. Ini dapat mendorong murid untuk berbagi pandangan mereka, mengajukan pertanyaan, dan memperoleh pemahaman lebih dalam melalui interaksi dengan teman sekelas.

  8. Tujuan Pembelajaran yang Diketahui oleh Murid: Ajak murid untuk berpartisipasi dalam menetapkan tujuan pembelajaran mereka sendiri. Ini memberi mereka motivasi intrinsik untuk mencapai target yang mereka tetapkan.

  9. Remediasi dan Penguatan: Identifikasi area-area di mana murid mengalami kesulitan dan berikan bantuan tambahan atau kegiatan remediasi untuk membantu mereka mengatasi hambatan tersebut.

  10. Evaluasi Formatif yang Rutin: Gunakan evaluasi formatif secara teratur untuk melacak perkembangan murid. Berdasarkan hasil evaluasi, sesuaikan instruksi Anda untuk memastikan bahwa murid tetap berada di jalur yang benar menuju pencapaian tujuan pembelajaran.

  11. Refleksi Diri: Dorong murid untuk merenungkan pembelajaran mereka sendiri, mengidentifikasi apa yang telah mereka pelajari, dan bagaimana mereka dapat terus meningkatkan pemahaman dan kinerja mereka.

  12. Komitmen Terhadap Pemberdayaan Murid: Memastikan bahwa setiap langkah yang Anda ambil dalam menyelaraskan kebutuhan murid dengan tujuan pembelajaran didasarkan pada prinsip pemberdayaan dan perhatian pada perkembangan individual.

Ingatlah bahwa adaptasi dan fleksibilitas adalah kunci dalam menerapkan strategi-strategi ini. Teruslah berkomunikasi dengan murid, pantau perkembangan mereka, dan selalu siap untuk menyesuaikan pendekatan Anda sesuai dengan kebutuhan yang muncul. 

Share:

Translate

Online User

User Online

Total Tayangan Halaman

Support